Sekedar mengingatkan, bahwa Tahun Hijriah atau Tahun Baru Islam, bukan dimulai dari tahun lahirnya Nabi Muhammad SAW, tapi
tahun saat beliau hijrah (pindah) atau mengungsi dari Kota Mekah ke
Madinah, karena mau dibunuh oleh orang-orang kafir Quraish saat itu.
Berbeda
dengan tahun Masehi, permulaan hari atau pergantian hari bukan di pagi
hari atau jam 00.01, tetapi di saat terbenamnya matahari atau munculnya
bulan. Itulah sebabanya Tahun Masehi (dari Isa Al Masih) dalam Islam
disebut Tahun Syamsyiah (matahari), sedangkan Tahun Hijriah atau Tahun
Islam disebut juga Tahun Qomariah (bulan). Kalau Tahun Masehi, setiap
bulan terdiri dari 30 hari atau 31 hari, kecuali Februari yang 28 atau
29 hari, tetapi bulan Hijriah terdiri dari 29 dan 30 hari.
Itulah sebabnya, terdapat selisih sekitar 10-12 hari setiap tahun,
ada pergeseran kegiatan keagamaan Islam pada tahun Masehi. Sebagai
contoh, hari raya Idul Fitri atau 1 Syawal pada tahun 2010 jatuh pada
tanggal 10 September, tapi pada tahun 2009, Idul Fitri bersamaan dengan
22 September. Sehingga tidak heran kalau ada saatnya dimana tahun baru
Islam (1 Muharam) hampir bersamaan dengan Tahun Baru Masehi (1 Januari).
Dengan perbedaan antara bulan Hijriah dengan bulan Masehi itu, maka
bulan Ramadhan atau bulan Puasa setiap tahun bergeser sekitar 10-12 hari
setiap tahun Masehi, sehingga suatu saat bulan Ramadhan bersamaan
dengan bulan Juni, dan ada saatnya tahun kemudian puasa dilaksanakan
bulan Desember.
Dengan memasuki tahun baru Hijriah, kita akan
memasuki 1 Muharram. Yang berarti kita akan meninggalkan tahun lalu, dan
memasuki tahun baru , yakni tahun baru 1431 Hijriah. Penyambutan tahun
baru ini tidak selayaknya seperti yang dilakukan orang-orang non Muslim
saat merayakan tahun baru Masehi, tetapi merayakannya sesuai dengan yang
dicontohkan Rasulullah SAW.
Untuk merayakan dan mensyukuri Nikmat yang diberikan ALLAH SWT MTsN Negara mengadakan sebuah acara bertemakan Wisata Relegi, dimana kami mengunjungi sebuah makam Keramat yang konon merupakan salah satu manusia yang diberikan kelebihan oleh Allah yang disebut Datu Daha, untuk memanjatkan do'a dan dzikir kepada Allah dan memberikan hadiah bagi makam yang kami Ziarahi.
Kali ini seluruh anggota Gugus Depan, Pasus, PMR dan OSIS ikut serta dalam kegiatan tersebut, dengan menggunakan alat transportasi Klotok ( Angkutan Umum Air Negara ), yang meluncur dari sekolah kami ke Daerah Daha Barat ( Bajayau ).
Kurang lebih 2 Jam perjalanan akhirnya kami sampai ditempat Tujuan, salut bagi semua peserta yang ikut, mereka memanjatkan do'a dan syukur kepada Allah atas karunia yang diberikan selama satu tahun ini dan memanjatkan do'a agar bisa menjadi lebih baik di tahun berikutmya.
Setelah selesai rutinitas Relegi yang direncanakan, kami pun bergegas menuju daerah perusahaan kelapa sawit yang ada didaerah itu, dengar - dengar pemandangan didaerah sana sangat indah, dan notabene perusahaan sawit tersebut pernah memberikan beasiswa kepada MTsN Negara, jadi tak ada salahnya untuk sesekali menyambangi daerah tersebut, sesampainya ditempat tujuan kami disambut ramah penduduk sekitar, dan mereka bersedia mengantarkan kami sampai ketempat tujuan, bergeraklah kami menuju kedalam wilayah PT. SAM. dan tak ayal ternyata memang benar adanya, pemandangan disana lumayan indah, sehingga mengurangi dampak stress saat belajar tutur anak - anak kami usai kunjungan dari sana.
Sedikit Kenangan Dalam Bingkai
Berangkat dengan semangat
Kapal sang laki - laki
Serasi dengan Latar belakang Mesjid Kebanggaan Negara Mesjid jami Iberahi
Kapal Putri ( Binian )
Makam Datu Daha
Serasi dengan Latar belakang Mesjid Kebanggaan Negara Mesjid jami Iberahi
Kapal Putri ( Binian )
Makam Datu Daha
On The Way Wisata Sawit
0 Comments